Posts

Showing posts from February, 2015

Karena Kau Perempuan

21 Februari 2015 Karena Kau Perempuan Ada ungkapan, “Women use silent to express pain.” Aku tidak terlalu tahu tentang kebenaran pernyataan itu. Karena tentang perempuan, ada sejuta tebakan sekaligus sejuta kemungkinan untuk salah. Seseorang pernah mengatakan, “Bahkan 1001 malam pun tak cukup buat mendefinisikan perempuan.” Ia mungkin hiperbolis… atau barangkali justru tahu diri. Perempuan memang susah ditebak. Meski para pria sering sok tahu, sesungguhnya mereka kerap tertipu. Bahkan dibalik seulas senyuman perempuan yang sanggup menurunkan hujan pun kita tidak pernah mengerti benar apa yang sesungguhnya dirasakan. Karena itu, aku tidak perlu merasa perlu sok tahu memahami dirmu yang membutuhkan keheningan. Aku hanya tahu bahwa dalam hidup ini setiap orang memerlukan rehat. Jeda, sebuah spasi dalam garis kehidupan yang panjang.   Mengapa? Karena bahkan sebaris kalimat pun butuh spasi, jarak yang memishakan antara satu kata dengan kata yang lain. ...

Bicara Tulus, Kata Hati Tak Bisa Berbohong

20 Februari 2015 Bicara Tulus, Kata Hati Tak Bisa Berbohong Entahlah, apakah ini hal yang disayangkan atau perlu dibanggakan? Akhir – akhir ini, wajahku telah sangat akrab dengan Kantor DPRD Propinsi Sulsel. Bahkan, pernah juga berpikir, siapa tahu nanti, di usiaku yang muda ini dapat menjadi perangkat legislative kelak. Ceh!!! Apa yang lebih penting dan jauh perlu dipertimbangkan sekarang adalah proses pembenahan diri. Dimulai dari KEKAYAAN IMAN, KEKAYAAN KEWARASAN PIKIRAN, KEKAYAAN JARINGAN DAN PENGALAMAN MODAL . Benteng ini harus ada sebelum kita punya niat untuk menjadi Legislatif. Itulah saya pikirkan. Bukannya apa? Orang yang tersanjung nan terhormat bisa saja menjadi orang yang hina sebagai dalang dan melarat. Kan, sudah banyak bukti dan pengalaman negeri ini. Tadi, audience bersama kakanda H. Ni’matullah Arbe selaku Wakil Ketua DPRD Propinsi Sulsel. Jelas terlihat dari wibawa sebagai pemimpin dan cara beliau berbagi pengalaman yang menggiring kami untuk s...

Pengajian dan Silaturahim Alumni

Image
19 Februari 2015 Pengajian dan Silaturahim Alumni Bersyukurlah, saya sangat senang dengan ujian dan cobaan yang tiada henti. Cobaan demi cobaan untuk menguji seberapa besar batas kesabaran   yang kita miliki. Dan juga setiap cobaan itu kita harus bersandar, bukan malah menghindar. Acara Pengajian dan Silaturahim Alumni hari ini memberi kesan tersendiri buat ku. Kenapa tidak? Semua yang datang ke rumah Kakanda Ramli Haba tergolong sukses. Disini saya mau katakana bukan sukses atau tidaknya tapi ikatan ini masih terbangun sampai sekarang. Bahkan dari angkatan 60-an masih ada. Banyak yang bisa dipetik pelajaran dari mereka semua. Baik dari mengelola kegiatan yang minim akan fasilitas. Bayangkan saja, ke daerah – daerah naik sepeda, tanpa alat komunikasi dan belum memiliki senior yang mumpuni. Ke luar provinsi gratis dengan berbagai teknik loby dan negosiasi. Ini adalah pelajaran berharga. Sangat berharga. Saya tidak akan melewati hari ini juga untuk memetik pengalaman...

Idealis “dijatuhkan” dan penjilat tetap “diangkat”

18 Februari 2015 Idealis “dijatuhkan” dan penjilat tetap “diangkat” Perlukah menjilat terlebih dahulu agar kita mendapatkan posisi yang lebih baik sesuai keinginan kita atau membangkang dengan penuh kehormatan namun akhirnya dijatuhkan yang tidak sesuai dengan keinginan kita sama sekali ? Memang ironis, sesuatu keinginan kita perlu mendapatkan pertimbangan orang lain. Ditambah, jika keinginan kita ingin tercapai, maka ada syarat yang dikemukakan oleh orang lain juga perlu dpenuhi. Terlebih lagi, syarat yang dikemukakan tidak sesuai dengan keinginan kita. Sekali lagi, iman kita diuji? Antara teta menjat agar impian kita terealisasi atau tetap menjadi pembangkang “idealis” tapi menjadi orang yang diskriminasi bahkan dijatuhkan. Coba lihat disekitar kita. Ada orang yang melakukan orang yang melakukan kebaikan. Justru kebaikan yang dilakukan “menjatuhkan” seseorang, maka bersiap – siaplah untuk dijatuhkan juga. Namun itu jauh lebih terhormatjika kita “dijatuhkan” na...

Dibalik Kesukaran Pasti ada Kemudahan

17 Februari 2015 Dibalik Kesukaran Pasti ada Kemudahan Seorang hamba Allah terkadang diuji dengan banyak liku – liku kehidupan. Ada yang teteap berjuang, ada juga malah kalah di medan perang. Sebenarnya, Disinilah iman itu sesungguhnya diuji. Apakah kita menggunakan jalan pintas atau lebih fokus dan melewati rintangan yang kita hadapi. Ibarat seorang yang ingin ujian untuk kenaikan kelas, maka ia harus diuji terlebih dahulu. Jika ia lolos maka ia akan naik kelas, jika tidak berarti ia tetap dalam kelas tersebut. Namun zaman sekarang berbeda, hampir semua yang mengikuti ujian itu akan naik kelas. Benar, cuma akan ada pengecualiaan. Mereka yang lolos dengan predikat terbaik pasti lebih mendapatkan predikat yang lebih baik. Allah SWT   Maha Adil. Bagi hamba-Nya yang melewati hidup ini dengan sabar maka posisi atau level akan lebih dekat kepada Allah SWT. Allah juga akan meninggikan derajatnya. Sungguh beruntung bagi mereka yang menjalani hidup ini penu...