Belajar (Mati) sebelum Mati
9 Januari 2015
Belajar (Mati) sebelum Mati
Berbicara mati, tentunya sudah dipastikan semua makhluk yang bernyawa pasti mati, hanya beda waktu dan tempat saja.
Sudah barang tentu bila ditanya , pasti tak ada manusia yang mau mati, inginnya hidup selamanya.
Karena dengan mati akan terputus segala kenikmatan dunia yang fana ini, meskipun dijanjikan akan hidup kekal di alam akhirat nanti,
tapi tetap saja nafsu manusia akan selalu menginginkan kehidupan dunia.
Seandainya saja manusia selalu ingat akan mati dan siksa kubur, mungkin tak ada kejahatan, kedengkian, pembunuhan, dan peperangan.
Manusia akan selalu berbuat baik dan taat beribadah.
Padahal Rasulullah SAW telah mengisyaratkan kepada ummatnya :
”kafa bil mauti wa’iizho” artinya : cukuplah kematian sebagai nasihat atau peringatan.
Tapi kenapa hanya segelintir orang saja yang mau ingat itu?
Ada hal yang perlu kita sadari, mengapa manusia lupa dengan mati?
Karena nafsu yang dikuasai setan, sesuai dengan janji iblis ketika diusir dari surga,
ia berjanji untuk selalu menggoda keturunan Adam as, agar jadi temannya di neraka nanti.
Mungkin itulah salah satu sebab mengapa manusia lupa akan mati, tidak mau berbuat baik,
selalu mencari permusuhan, dan saling membunuh.
Untuk itu beruntunglah manusia yang ingat mati, sehingga akan selalu berbuat baik dan
beribadah sebagai tabungan amal baik yang akan dipetik di hari akhir nanti.
Bagi kita yang tahu dan mengerti tidak perlu takut menghadapi kematian,
karena mati adalah sesuatu yang pasti kita alami, sebagaimana tertulis dalam Al-Qur’an :
”Kullu nafsin dzaiqotul mauti” artinya: tiap yang bernyawa pasti mati.
Namun sebelum kita mati sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan pada ummatnya untuk belajar mati sebelum mati.
Kenapa harus belajar? karena dengan belajar, kita akan mengerti.
Belajar mati bukan berarti kita harus dibungkus kain kafan, dikubur layaknya orang mati beneran, tapi yang disebut belajar mati adalah kita mematikan nafsu dunia, nafsu ammarah, nafsu serakah, dan nafsu lawwamah.
* Tutup mata kita dari keserakahan dunia.
* Tutup pendengaran kita dari bisikan setan yang membuat kita terjerumus pada kegelapan hati.
* Tutup hidung kita dari penciuman aroma makanan kenikmatan yang membuat perut kita kenyang makan harta yang tidak halal.
* Perbanyaklah puasa dan lihat sekeliling kita yang menderita kelaparan tanpa ada yang peduli.
Bila kita mampu mematikan semua itu, berarti kita sudah belajar mati sebelum mati sungguhan.
Berat memang bila dirasa, tapi nikmat bila dihayati, karena kita akan semakin dekat dengan cahaya Illahi. Inshaa Allah..
Wallahu alam bisshawab.
Comments
Post a Comment