Car Free Day: Udara Segar dan Hikmah Pagi

Car Free Day: Udara Segar dan Hikmah Pagi

Hari ini menjadi pengalaman pertama saya menyaksikan langsung Car Free Day (CFD) di Makassar. Pagi itu, saya bangun lebih awal dari biasanya, dengan semangat yang entah dari mana datangnya. Tepat pukul 5.00 pagi, saya sudah bersiap dan memacu motor dari Perintis menuju Boulevard. Tidak ada hiruk-pikuk jalanan seperti biasa, tidak ada suara klakson yang memekakkan telinga. Untuk pertama kalinya, saya menikmati Makassar tanpa macet di waktu pagi.

Sepanjang perjalanan, udara terasa begitu segar. Bau polusi yang biasa menyapa hidung digantikan dengan aroma dedaunan pagi dan angin lembut yang menyentuh wajah. Saya melambatkan motor ketika melewati kawasan Boulevard, menikmati pemandangan yang jarang sekali terlihat: orang-orang berjalan kaki, bersepeda, dan bersenda gurau dengan keluarga mereka. Sesaat, saya merasa seperti berada di kota yang berbeda.
Saya sempat mencapai Unhas sebelum memutuskan untuk berhenti sejenak. Dari sana, saya melihat anak-anak kecil bermain bola, orang tua melakukan senam pagi, dan komunitas sepeda berkumpul dengan wajah-wajah ceria. Saya tersenyum sendiri, berpikir bahwa kebahagiaan itu ternyata sederhana: bisa menghirup udara segar, berbagi tawa, dan merasakan kedamaian di tengah kota.

Pengalaman pagi ini mengajarkan saya sebuah hikmah. Betapa sering kita lupa menikmati momen kecil dalam hidup karena terburu-buru oleh rutinitas. Car Free Day ini bukan hanya tentang mengurangi polusi atau menyehatkan tubuh, tetapi juga tentang mengingatkan kita untuk melambat sejenak, menikmati kehidupan, dan mensyukuri apa yang ada di sekitar kita.

Ketika akhirnya saya kembali ke rumah, saya membawa pulang lebih dari sekadar pengalaman pagi. Saya membawa pulang rasa syukur dan kesadaran bahwa kebahagiaan itu bisa ditemukan di mana saja, selama kita membuka hati untuk merasakannya.

Comments

Popular posts from this blog

Visi dan Misi serta Schedule PW IPM Sulsel Periode 2014 - 2016

Review of the Movie "Upstream" (Chinese): The Journey of a Fighter