Posts

Showing posts from December, 2014

Cerita Kita : “Refleksi Kontroversi 2014 ala PW IPM Sulsel Periode 2012 – 2014”

Cerita Kita : “Refleksi Kontroversi 2014 ala PW IPM Sulsel Periode 2012 – 2014” By : Saparuddin Sanusi Ini cerita tentang kami (PW IPM Sulsel). Kisah kami di tahun 2014. Permasalahan sesuai dengan tanggung jawab selama menjabat. Semoga semuanya membawa manfaat dan memberi konstribusi kepada ummat. Saksikan yo… 1… 2… 3… Tahun ini identik dengan Pemilu dan Pilpres 2014, Bung Elly Oschar merasakan bahwa hal seperti ini sangat krusial. Bagaimana tidak? Menentukan Pemimpin Indonesia sama halnya menentukan masa depan bangsa seluruh rakyat Indonesia. Ush Ush Ush… Luar biasa Ketua, Demokratis sekali. Berbeda dengan orang yang selalu ada di dekatnya, Saparuddin Sanusi . Si Gagah,, Rendah Diri, tidak pernah iri apa lagi galau hati (katanya sih ), ketika ditanya persoalan seperti ini, spontan menjawab dengan menggores dan   memedihkan jiwa, “Kalau mau Tegas dan Beribawa , silahkan   Pilih no. 1, Kalau mau Sederhana dan Merakyat, silahkan   Pilih no. 2 , dan a...

Pacaran VS Ta’aruf”

Pacaran VS Ta’aruf” By : Saparuddin Sanusi Islam menuntun seseorang agar memilih pasangan hidup yang saleh dan salihah. Bagaimana cara kita mengetahui lebih dekat saleh tidaknya seseorang? Menurut Islam, mengenal calon pasangan tidak boleh dengan pacaran. Bisa jadi, ada yang menyoal, bagaimana bisa tahu sifatnya kalau tidak boleh pacaran? Di sinilah letak keindahan dan kesempurnaan Islam. Jika melarang sebuah pintu kejelekan. Islam memberikan jalan keluar yang penuh keluhuran. Islam mensyariatkan adanya ta’aruf (proses saling mengenal) yang penuh kehormatan dan penjagaan baik terhadap lelaki maupun perempuan. Setelah itu adalah nazhor, lelaki melihat perempuan yang akan dilamarnya. Jika cocok, diteruskan ke khitbah (lamaran). Setelah lamaran pun, Islam masih member batasan hubungan antara calon suami dan istri ini. Bagaimana pun, mereka belumlah menjadi apa-apa dengan sekedar lamaran, hingga dilakukan prosesi akad nikah. Sekarang, coba kita “tengok” pacaran. Sekian banyak ...

Kesialan Ku

Dulu... Duluuuuu sekali.. !!!!!!! Aku pernah, dicaci seseorang, via sms.. Sakit ! Marah ! Mual ! Perih ! Kembung ! Mencret² ! aku balas... aku ketik kata-kata keji ke dia, Dua lembar..! Aku kirim... Gagal... Kirim lagi... Gagal lagi... Aku tetap konsisten..!!! Kirim lagi... Eeeh... gagal lagi...!!! Cek *888#... Aaargh sempak betmen... Pulsa Rp. 43. Aku ke konter, Isi pulsa. Ketik sms.Kata² keji lagi... Kali ini 3 lembar... Biar puas..!!! Aku pencet tombol kirim. Tiba-tiba, hape mati... Batree lowbet..! Aku pulang... Nyari cas-casan. Cas-casannya ilang. Terpaksa balik ke konter beli cas-casan. Pulang lagi... Sampai di rumah merapat ke colokan listrik. Siap-siap ngecas... cuuuzzz... Tiba-tiba listriknya mati... Banting hape ke dinding. Hape mental, Dinding ambrol... Aku diusir... Di jalanan sepi, Aku sendiri, sunyi, sengsara..!!! Hidup ku, hancur, sudah tidak penting. Pengen mati. Bunuh diri. Terjun dari jembatan. Jembatannya terlalu tinggi......