Keajaiban Doa
1 Januari 2014
Keajaiban doa itu begitu nyata baginya, karena sakitnya yang
aneh sembuh tidak pernah disangkanya. Sakitnya itu muncul ditengah berlimpahnya
anugerah dalam bentuk kekayaan, wajah yang rupawan, kecerdasan yang menyebabkan
lalai dan jauh dari Allah sampai kemudian jatuh sakit, begitulah kasih sayang
Allah yang senantiasa mengingatkan hambaNya.
Dibalik anugerah kecerdasan dan pandai bergaul membuat hidupnya begitu mudah
meraih impiannya.
Begitu lulus kuliah bisa langsung bekerja. Entah bagaimana dari
kecil orang tuanya mendidik dan hidup dilingkungan orang-orang yang taat
beragama, tiba-tiba dirinya terjerumus ke dalam lembah hina. Godaan hawa nafsu
tak mampu dikendalikannya. Imannya benar-benar diuji. Kian hari kian asyik
dalam kenikmatan dunia yang semu. Terperosok ke dalam lumpur dosa. Tenggelam
dalam kehidupan malam. Pergaulan bebas dan Minuman keras sudah menjadi teman
karibnya. Bahkan sholat lima waktu sudah lama tidak pernah lagi dikerjakan.
Badannya kurus, wajahnya pucat, tak bergairah dalam menjalankan aktifitas, hidupnya
terasa hancur. Setiap malam hatinya selalu cemas & was-was, ketakutan
seolah membayangi disetiap langkahnya.
Suatu ketika mendengarkan suara adzan Isya', membuat hatinya
tersiksa. Merinding bulu romanya. Hatinya terasa hancur bagai tertimpa beban yang
berton-ton yang membuat remuk seluruh tulangnya. Air matanya mengalir. Menangis
terisak karena hati begitu terasa perih bagai tersayat-sayat, tanpa terasa
terucap lirih, 'Astaghfirullah al adzim, Ya Allah Ampunilah hambaMu ini..'
Ditengah kondisi tubuhnya yang melemah, di dalam tubuhnya terdapat benjolan
ditubuhnya. Benjolan kecil awalnya cuman dua kemudian menjadi empat dan
berikutnya delapan. Benjolan itu dibawanya berobat di rumah sakit. Dokter
menggelengkan kepala, dipikirnya sejenis kutil namun jenis seperti ini tidak
dikenalnya. Air matanya diusapnya berkali-kali. Dalam kondisi hati yang penuh
galau, rizki yang selama ini hanya digunakan untuk mencari kenikmatan yang
semu, ia bertekad bershodaqoh untuk Rumah Amalia dengan memohon keridhaan
Allah.
Tak lama kemudian benjolan-benjolan itu mengecil dan menghilang
sekalipun masih terlihat bekasnya. Tubuhnya sudah terlihat bugar dan sehat,
penuh semangat dalam menjalan aktifitasnya. Semua noda dan dosa yang selama ini
melekat dalam tubuhnya seolah rontok. 'Segala Puji Engkau Ya Allah, yang telah
menyembuhkan segala penyakit tubuh dan hatiku.' tuturnya dengan penuh air mata
yang berlinang.
Comments
Post a Comment