Hanya Allah yang Suci, Beristigfarlah!



30 Agustus 2014
Hanya Allah yang Suci, Beristigfarlah!
Maha Suci Allah yang sekiranya bukan karena rahmat-Nya (akibat hawa nafsu manias) – binasalah semua masjid, semua gereja, semua kuil, semua vihara, dan semua rumah ibadah lainnya yang ada di dalam rumah – rumah ibadah itu nama – Nya banyak disebut. Maha Suci Allah yang mengajari semua manusia bahwa jika kamu kehilangan kesantunan dan kelembutan, niscaya manusia akan lari menjauhimu. Maha Suci Allah yang mengingatkan kita semua bahwa menghilangkan satu nyawa manusia sama saja dengan membunuh semua manusia dan memelihara satu jiwa sama dengan memelihara semua jiwa.
            Saya mengajak siapa saja, tak terkecuali pra ulama dan cendekiawan muslim, juga segenap muballighh dan para ustadz, agar berhti – hati dengan fatwa dan tablig yang disampaikan. Siapa tahu seorang muslim menyerang, menganiaya, atau jika sekelompok muslim lainnya akibat  dari fatwa dan tablig yang disampaikan. Jika sesama muslim dengan muda saling menganiaya, atau jika sekelompok muslim yang kuat dan lebih banyak dengan mudah menganiaya muslim yang lemah dan lebih sedikit , akankah hal itu mengusik dan mengundang rasa takut kelompok – kelompok lemah dan kecil lainnya?
            Hari ini, di Tanah Air ini, kita menyaksikan sekelompok muslim merasa puas dan lega, tanpe secuil pun rasa iba, membantai dan melihat darah berkucur dari dari tubuh muskim lainnya. Kalau muslim yang membunuh berkata bahwa yang dibunuh bukan muslim, maka pada hari ini, di tanah air ini, kita menyaksikan sekelompok muslim warga Negara RI tanpa rasa kasihan memuaskan diri mereka dengan membunuh warga negara RI lainnya. Di negara hukum ini,  hukum diam dan berlutut di depan massa yang banyak sekali. Di negara ini hukum adalah budak dari orng yang banyak mengamuk, mengancam.
            Maha Suci Allah yang Dia sendiri tak mu agama-Nya diekspresikan secara seragam. Maha Suci Allah dan ampunilah ya Allah fatwa dan tablig yang bersemangat menyeragamkan agama-Mu! Maha Suci Allah yang ada di dalam penegtahuan-Nya tercipta peta dunia Islam menjadi Sunni, Syiah, dan Ahmadiyah. Maaf yang setulus-tulusnya bila ku ajak semua ulama, pemuka dan cendekiawan muslim, serta para ustadz dan muallig, untuk memikirkan pernyataanku ini, coreng moreng dan keburukan wajah kaum muslimin di negeri ini bukanlah salah mereka akan tetapi sangat mungkin sumber keburukan itu ada dalam diri kita (bac : ulama, pemuka, cendekiawan, ustadz dan mballig).
            Sudah saatnya sekarang kita (baca:seperti diatas) mengurangi mengajak umat beristigfar, dan menggantinya mengajak diri kita (baca : seperti diatas) untuk lebih banyak beristigfar. “Wajah suatu umat adalah wajah pemimpinnya. Maaf, maaf dan maaf dari saya.

Comments

Popular posts from this blog

Visi dan Misi serta Schedule PW IPM Sulsel Periode 2014 - 2016

Orang yang dicintai Allah SWT

... KISAH MENGHARUKAN, KETULUSAN CINTA SEORANG SUAMI ...