Review
2 Februari 2014
Dahulu kala, ada seorang petani miskin yang memiliki kuda cantik
dan gagah. Suatu hari seorang saudagar kaya ingin membeli kudanya itu, dan
menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan
mengejek dia karena tidak mahu menjual kudanya itu.
Keesokan harinya, kudanya hilang dari kandangnya, maka teman-temannya berkata, "Sungguh jelek nasibmu padahal kalau kelmarin dijual kamu bisa kaya, sekarang kudamu sudah hilang." Si petani miskin hanya diam.
Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, "Wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan." Si petani hanya diam saja.
Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah. Teman-temannya berkata, "Rupanya kuda-kuda itu membawa kecelakaan, lihat sekarang anakmu kakinya patah." Si petani tetap diam tanpa komentar.
Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karna tidak bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis, "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami."
Si petani kemudian berkomentar;
"Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini, apa yang kelihatan hari ini belum tentu baik untuk hari esok, apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok. "
Tetapi yang PASTI; "Allah paling tahu yang terbaik buat kita ... "
Bagian kita adalah; " Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang di kehendaki Allah di dalam hidup kita.
Keesokan harinya, kudanya hilang dari kandangnya, maka teman-temannya berkata, "Sungguh jelek nasibmu padahal kalau kelmarin dijual kamu bisa kaya, sekarang kudamu sudah hilang." Si petani miskin hanya diam.
Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, "Wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan." Si petani hanya diam saja.
Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah. Teman-temannya berkata, "Rupanya kuda-kuda itu membawa kecelakaan, lihat sekarang anakmu kakinya patah." Si petani tetap diam tanpa komentar.
Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karna tidak bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis, "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami."
Si petani kemudian berkomentar;
"Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini, apa yang kelihatan hari ini belum tentu baik untuk hari esok, apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok. "
Tetapi yang PASTI; "Allah paling tahu yang terbaik buat kita ... "
Bagian kita adalah; " Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang di kehendaki Allah di dalam hidup kita.
3 Februari 2014
Ketika seorang hamba beristighfar, ia akan
merasakan betapa hina dan rendah dirinya.
akan selalu merasakan bahwasanya ia tidaklah ada apa-apanya dibanding Sang Khalik dan amat sangat membutuhkan-Nya dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Beristighfarlah dengan kehadiran hati dan ikhlas kepada-Nya semata, tentunya istighfar tersebut tidak hanya sekedar terucap dengan bibir saja namun hatipun hendaknya turut menghadirkan Keagungan dan Kebesaran-Nya
akan selalu merasakan bahwasanya ia tidaklah ada apa-apanya dibanding Sang Khalik dan amat sangat membutuhkan-Nya dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Beristighfarlah dengan kehadiran hati dan ikhlas kepada-Nya semata, tentunya istighfar tersebut tidak hanya sekedar terucap dengan bibir saja namun hatipun hendaknya turut menghadirkan Keagungan dan Kebesaran-Nya
Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi
Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebesar lautan :
(1) Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
(2) Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
(3) Mengucap Astagfirullah jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
(4) Mengucap Insya Allah jika merencanakan berbuat sesuatu dihari esok.
(5) Mengucap La haula wala kuwwata illa billah jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
(6) Mengucap Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun jika menghadapi dan menerima musibah.
(7) Mengucap La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah sepanjang siang malam sehingga tak terpisah dari lidahnya
(1) Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
(2) Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
(3) Mengucap Astagfirullah jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
(4) Mengucap Insya Allah jika merencanakan berbuat sesuatu dihari esok.
(5) Mengucap La haula wala kuwwata illa billah jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
(6) Mengucap Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun jika menghadapi dan menerima musibah.
(7) Mengucap La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah sepanjang siang malam sehingga tak terpisah dari lidahnya
Comments
Post a Comment